Enter your keyword

Telah Terbit Buku : Ilmu Itu Cahaya, Bodoh Itu Dosa

Telah Terbit Buku : Ilmu Itu Cahaya, Bodoh Itu Dosa

Telah Terbit Buku : Ilmu Itu Cahaya, Bodoh Itu Dosa

Sinopsis Buku
Ilmu itu Cahaya, Bodoh itu Dosa
Penulis : Fahmi Hadi Shalehuddin
Penerbit : CV. Instan Grafika Sejahtera

Buku ini, yang berisi tulisan-tulisan pendek untuk setiap judulnya, dan judul-judul itu adalah fiqh/kesimpulan pokok saya dari ayat atau hadis yang ada di dalamnya. Mudah-mudahan para pembaca dapat mengambil pelajaran dan memunculkan kesimpulan-kesimpulan lain.

Buku ini menguraikan dan menjelaskan berbagai Allah SWT telah memberi petunjuk dan panduan ilmu yang haq, yang keberannya tidakl dapat disangkal lagi oleh manusia. Allah sudah menerangkan bahwa manusia itu diciptakan-Nya tanpa dibekali pengetahuan tentang apapun. Dengan kata lain semua manusia itu BODOH, di mana bodoh itu adalah sumber kecelakaan dan kenistaan bagi manusia. Untuk keluar dari kebodohan, Allah melengkapi manusia dengan tiga macam instrumen seperti yang disebut pada ayat di atas. Orang yang tidak menggunakan ketiganya untuk menuntut ilmu berarti telah kufur nikmat dengan anugerah tersebut. Hal itu berarti DOSA.

Di antara ilmu yang wajib dimiliki manusia adalah ilmu tentang perkara gaib, salah satunya adalah akhirat yang merupakan tempat hidup sesungguhnya bagi manusia, bukan di dunia. Menurut Alquran dan hadis, di akhirat itu ada surga dan neraka. Surga tempat segala kebahagiaan dan kenikmatan, sementara neraka tempat azab (siksa).

“Rumah” yang hakiki bagi manusia adalah surga. Allah menghendaki manusia itu berada di sana, sehingga Ia menerangkan bahwa orang-orang yang masuk neraka itu orang yang (ter)-sesat.

Kelebihan manusia dibanding dengan makhluk lainnya di bumi ini adalah akalnya. Allah menetapkan aturan bagi tumbuhan dan ditaati oleh mereka. Manusia menyebut aturan tersebut dengan sebutan alamiah. Tumbuhan itu hidup secara alamiah. Demikian juga bagi binatang. Aturan-Nya lebih banyak yang bersifat naluri. Sedikit sekali yang bersifat akal, itupun hanya hal-hal yang bisa terjangkau oleh kemampuan akal binatang yang amat sangat rendah. Bahkan banyak binatang yang tidak diberi otak/akal